ASPEK KELESTARIAN

Kelola Sosial

Potensi dan Kondisi Desa
Secara umum desa-desa yang ada didalam dan sekitar operasional perusahaan memiliki potensi untuk dikembangkan terutama pada sektor pertanian, peternakan, perkebunan dan kehutan terpadu. Sumber penghasilan masyarakat desa berasal dari pertanian, perikanan, peternakan, dan pengambilan hasil hutan. Komoditi yang banyak dibudidayakan masyarakat adalah tanaman padi, hortikultura (cabai, semangka, Jahedll), dan tanaman perkebunan (kelapa, karet dan kopi). Sedangkan di sektor peternakan dan perikanan, masyakarakat banyak yang berternak sapi, kambing dan berbagai jenis ikan. Selain itu di sektor ekonomi terdapat juga usaha kecil menengah (UKM) di bidang jasa, seperti usaha cabut bulu, demplot air isi ulang, pengeringan ubi dll.

 

 

Rencana Pemberdayaan Masyarakat


A. Program Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat
Dalam rangka menunjang keberhasilan pelaksanaan program CD/CSR, maka sumberdaya masyarakat sangatlah penting. Perusahaan telah mempersiapkan sumberdaya masyarakat melalui pelatihan-pelatihan baik pelatihan motivasi maupun teknis pertanian. Pelatihan motivasi dilaksanakan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat secara bersama-sama dalam wadah kelompok untuk membentuk kelembagaan dan melakukan kegiatan usaha produktif dan mengembangkan perekonomian lokal. Sedangkan pelatihan teknis dimaksudkan agar masyarakat dapat bertambah pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan bidangnya. Perusahaan bekerjasama dengan Dinas/instansi terkait dalam pelaksanaanya. Peran yang diambil oleh Dinas/Instansi terkait adalah penyediaan fasilitator dan pelatih serta penyiapan bahan pelatihan, sedangkan perusahaan berperan untuk memilih dan menyeleksi peserta pelatihan yang berasal dari desa binaan dan menyediakan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan pelatihan.

 

Kegiatan pelatihan yang dilakukan adalah:

  • Pelatihan adminitrasi usaha kepada lembaga pengelola program DesaMakmur Peduli Api (DMPA).
  • Pelatihan tenaga pendamping program Desa Makmur Peduli Api (DMPA).
  • Pelatihan pembuatan kompos dari kotoran ternak sapi kepada KT. Mekar Jaya, Desa Dataran Kempas, Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
  • Pelatihan komunikasi dan motifasi kepada pengelola program Desa Makmur Peduli Api (DMPA).
  • Pelatihan pembukuan sederhana kepada Pendamping dan lembag pengelola program Desa Makmur Peduli Api (DMPA).

 

 

B. Program Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK)
Hasil hutan bukan kayu di areal PT. Wirakarya Sakti pada umumnya berada pada kawasan konservasi. Sampai saat ini perusahaan tidak melarang masyarakat untuk memanfaatkan hasil hutan bukan kayu yang diambil dari kawasan konservasi sepanjang tidak merusak hutan. Perusahaan telah melakukan pengelolaan HHBK sebagai berikut:

  • Melakukan inventarisasi jenis HHBK yang dilakukan oleh konsultan APCS pada tahun 2014
  • Pembuatan Kerjasama pemanfaatan HHBK (SPK) antara perusahaandengan kelompok HHBK.
  • Melakukan penyuluhan, pendidikan dan pemberdayaan ke kelompok HHBK.
  • Melakukan patroli untuk mencegah terjadinya aktivitas pemanfaatan HHBKdengan cara-cara yang dapat mengganggu kelestarian sekaligusmelakukan pembinaan terhadap pelakunya.
  • Rehabilitasi kawasan lindung dengan jenis bukan kayu
  • Penaburan benih ikan lokal di lokasi-lokasi sungai dan rawa tempatpengambilan ikan oleh kelompok
  • Setiap anggota kelompok HHBK diberi tanda pengenal berupa kartuanggota HHBK dan kaos HHBK untuk memudahkan dalam monitoring
  • Pembuatan dan penyebaran brosur pengelolaan pemanfaatan HHBK untuk masyarakat.
  • Penandaan lokasi pengambilan HHBK ikan, madu, dan rotan

 

Saat ini pemanfaatan HHBK oleh masyarakat di kasawan konsesi PT.Wirakarya Sakti masih terbatas pada jenis-jenis tertentu yang mempunyai potensi cukup. Tabel berikut merupakan Jenis-jenis HHBK yang sampaisaat ini masih dimanfaatkan masyarakat.

Tabel Jenis-jenis HHBK yang dimanfaatkan oleh masyarakat

No

Jenis HHBK

Pemanfaatan

Subsisten

Komersial

1

Madu

 

2

Ikan

3

Bambu

4

Rotan

 

5

Rumput

 

 

 

 

C. Pengembangan Sentra Hortikultura dan Peternakan
PT. WKS secara aktif memberikan pelatihan pengembangan budidaya (pertanian, peternakan, perikanan) pada masyarakat serta memprakterkannya secara langsung, sehingga masyarakat dapat memahami lebih baik praktek budidaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas komoditas yang dibudidayakan. Salah satu praktek langsung adalah dengan pembuatan demplot-demplot usaha produktif seperti demplot pertanian, perikanandan peternakan. Pembuatan demplot ini bertujuan selain sebagai saranapraktek lapangan bagi peserta pelatihan, juga sebagai lokasi percontohan bagikegiatan-kegiatan usaha produktif.

 

 

 

D. Pembinanaan Sosial, Budaya dan Keagamaan
PT. WKS juga mendukung dan memberikan bantuan pada kegiatan Sosial, Budaya dan Keagamaan. 
Pembinaan Sosial Budaya:

  • Bantuan fasilitas sosial berupa bantuan inventaris kantor desa, bantuan pakain kepada anak yatim dan bantuan kaos HHBK kepadakelompok HHBK. Bantuan ini direalisasikan sebanyak 73 paket.
  • Bantuan kepemudaan dan olah raga berupa bantuan dana kegiatan futsal,bantuan dana kegiatan Camat Cup, Bantuan dana kegiatan lomba dayungperahu, bantuan pembinaan atlet PBSI Jambi, bantuan peralatan olah raga bola kaki dan bola voli. Bantuan ini dilakukan sebanyak 51 paket.
  • Bantuan dana peringatan hari besar nasional berupa kegiatan perayaan hariulang tahun republik indonesia dan hari besar nasional lainnya. Bantuan ini direalisasikan sebanyak 164 paket.


PT. WKS juga melakukan pembinaan kepada SAD berupa Program Pendidikan Luar Sekolah (PLS)bekerjasama dengan Perkumpulan Pelita Kita. Program pendidikan yang sudah dilaksanakan dilapangan, yaitu:pembangunan pondok belajar, pembuatan pondok pelita kita, dan proses kegiatan belajar mengajar untuk anak-anak SAD.


Selain program pendidikan untuk masyarakat adat seperti Suku Anak Dalam (SAD), di tahun 2017 PT. WKS juga memberikan bantuan lain kepada masyarakat adat khususnya SAD, seperti:

 

  • Pemberian alat pertanian, Kelompok SAD Tumenggung Bujang Itam adalah kelompok SAD yangsudah menetap. Kegiatan sehariannya adalah berkebun dan bertani.
  • Pemberian Seragam sekolah, Kelompok SAD Bujang Itam yang sudah menetap sudah mulai berinteraksi dengan masyarakat desa sekitar. Slaha satu bentuk interaksinya adalah mengikutsertakan anak SAD Tumenggung Bujang Itam ke pendidikan dasar di Desa Sungai Paur.
  • Bantuan sembako untuk SAD Kelompok Tumenggung Ngamal dan Girang.

 

 

Pembinaan Keagamaan

  • Bantuan pelaksanaan kegiatan Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ), baikkegiatan pelaksanaan maupun pengiriman kafillah/pesertanya. 
  • Bantuan dana pelaksanaan kegiatan perayaan hari besar keagamaan berupa perayaan malam satu muharam, kegiatan idul fitri, kegiatan maulid nabi, isra’mikraj dan perayaan natal. 

Dengan adanya kegiatan CD/CSR pada aspek sosial budaya dan keagamaan,perusahan dapat melakukan komunikasi secara langsung maupun tidaklangsung dengan masyarakat sehingga terjalin hubungan yang baik,perusahaan dapat mengenal karakter, kultur atau budaya serta sumberdaya, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam, yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan program.

 

E. Pembangunan Infrastruktur
Guna mendukung pembangunan dan pengembangan Desa sekitar konsesi, PT. WKS aktif dalam mendukung pembangunan infrastruktur Desa. Dengan pembangunan infrastruktur yang ada di desa
diharapkan dapat mendukung aktifitas masyarakat, baik dalam menjalankan aktifitas ekonomi, sosial budaya, keagamaan dan pendidikan.


Selain untuk membantu menyediakan sarana prasana infrastruktur sosial ekonomi di desa, perusahaaan memberikan kesempatan kepada masyarakat sekitar untuk dapat memanfaatkan fasilitas fisik perusahaan sesuai kebutuhannya. Detail fasilitas umum perusahaan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: